Peran Serta Warga Negara dalam Sistem Politik
Peran Serta Warga Negara dalam Sistem Politik Indonesia yang bisa dilakukan oleh Warga Negara sangatlah beragam
PERAN SERTA WARGA NEGARA DALAM SISTEM POLITIK INDONESIA yang bisa dilakukan oleh Warga Negara sangatlah beragam. Dalam masyarakat Demokrasi peran Warga Negara sangatlah dibutuhkan untuk terciptanya masyarakat yang demokratis, sehingga peran warga Negara ini dapat menjadi acuan untuk terciptanya pemerintahan yang demokratis pula. Dalam menciptakan masyarakat yang demokatis maka tidak lain adalah keikutsertaan masayarakat dalam perannya terhadap politik. Sehingga masyarakat yang ikut berperan aktif dalam politik dapat mengembangkan partisipasi politiknya yang berpengaruh terhadap sistem politik Negara dan pemerintahannya. Sebelum membahas mengenai PERAN SERTA WARGA NEGARA DALAM SISTEM POLITIK INDONESIA terlebih dahulu kita pahami ciri-ciri masyarakat yang menegmbangkan politiknya.
1. Adanya pendidikan politik bagi warga negaranya
Untuk menciptakan masyarakat politik maka pemerintah harus memberikan pendidikan politik kepada warga negaranya, pendidikan politik dimaksudkan untuk mengembangkan dan mempertahankan situasi politik yang sudah ada. Sehingga masyarakat akan menjadi melek politik dan dengan pendidikan politik masyarakat akan tahu bagaimana system politik dan budaya politik yang ada di Negara tersebut sehingga sangat perpengaruh terhadap keberlangsungsn dan perkembangan politik di Negaranya. Pendidikan politik di Indonesia dilakuakan diantaranya melalui pendidikan formal di sekolah seperti pelajaran Pendidikan Kewarganegaaan.
Dengan pendidikan politik yang diperoleh warga Negara maka diharapkan munculnya rasa kecintaan kepada negaranya sehingga diharapka munculnya kesadaran politik. Kesadaran politik yang tinggi warga Negara sangat diperlukan untuk keberlangsungan pemerintahan.
Budaya politik akan muncul dengan sendirinya seiring dengan perkembangan politik suatu Negara. Budaya adalah sesuatu yang dilakukan berulang-ulang dan dijadikan suatu nilai sehingga muncul ciri dari politik suatu Negara.
Cara menerapkan sosialisasi politik terhadap warga negaranya, baik melalui lembaga formal maupun non formal harus dilakukan untuk mempertahankan keberlangsungan politik suatu negara. Jika sosialisasi yang dilakuakan pemerintah berjalan baik maka budaya politik yang sudah ada akan terus bertahan dan berkembang seiring denga waktu.
Peran aktif warga Negara sangat dibutuhkan untuk menjaga kestabilitasan politik dan pemerintah suatu Negara. Negara tidak akan berkembang secara politik jika tidak ada peran aktif warga Negara dalam politik. Hal ini akan mengakibatkan suatu pemerintahan yang absolute, karena tidak adanya pengawasan dari masyarakatnya.
Keloyalan warga Negara sangat mempengaruhi perkembangan politik suatu Negara. Dengan partisipasi yang aktif warga Negara dan keloyalan terhadap Negara maka proses perkembangan budaya politik di suatu Negara akan mengalami kemajuan yang sangat pesat. Dibutuhkan keloyalan tidak hanya sekedar mencari kekuasaan akan mengangkat drajat seseorang yang bersedia untuk selalu loyal terhadap negaranya sehingga kemungkinan-kemungkian terjadinya penyelewengan akan terkikis dengan sendirinya
Masyarakat madani berpengaruh terhadap perkembangan politik suatu Negara, Negara akan lebih mudah dalam meningkatkan partisipasi politik, dalam hal sosialisasi dan pengawasan jalannya politik akan lebih stabil jika masyarakat madani berkembang dalam suatu masyarakat.
Bentuk-bentuk partisipasi politik warga Negara yang umum terjadi di berbagai negara bisa dibedakan dalam berbagai kegiatan politik dengan mengambil bentuk konvensional dan non konvensional. Bentuk partisipasi politik warga Negara dengan frekuensi frekuensi politiknya menjadi pedoman dan ukuran dalam menilai stabilitas suatu Negara dalam suatu sistem politk, tingkat integritas dalam kehidupan politik, serta tingkat kepuasan warga Negara terhadap sistem politik. Kegiatan politik yang berbentuk konvensional adalah kegiatan politik yang sesuai dengan aturan sedangka kegiatan politik dengan bentuk non konvensional yaitu kegiatan politik warga negara yang tidak sesuai dengan aturan yang berlaku.
Berbagai cara bisa dilakukan warga Negara dalam menyampaikan aspirasi dan keinginan politik dalam peran sertanya pada sistem politik yang ada. Berikut contoh peran serta warga Negara dalam sistem politik di Indonesia:
1. Konvensional
- Ikut dalam Pemilu baik menggunkan hak aktif maupun pasifnya
- Ikut memberikan kritikan dan masukan lewat berbagai media, semisal media social seperti FB
- Berkomunikasi dengan para pejabat dalam penyesuaian sebuah kebijakan publik semisal lewat demonstrasi sesuai dengan aturan
2. Non Konvensional
- Demonstrasi dengan tidak meminta izin dulu kepada pihak yang berwajib
- Menghina pejabat publik
- Membakar simbul-simbul Negara. Dll